Kamis, 25 April 2019

STP NHI Bandung Kembali Gelar NATOS 2019


Dengan mengambil tema “Accelerating The Growth of Destination Through Regional Tourism Development” acara National Tourism Seminar (NATOS) 2019 kembali digelar di Gedung Ceremai Lantai 6 STP NHI Bandung, Selasa 23 April 2019.

Tema in diambil berdasarkan basic research yang berfokus pada keterlibatan masyarakat setempat dalam pemanfaatan sumber daya untuk pariwisata serta membuat masukan masukan yang akan dijadikan kebijakan oleh pemerintah setempat.

Salah satu program studi STP NHI Bandung, Studi Destinasi Pariwisata (SDP), mengadakan pemaparan hasil penelitian mereka di seminar kepariwisataan bertajuk “National Tourism Seminar (NATOS) 2019”.

Adapun tujuan prodi SDP ini mengadakan NATOS adalah untuk menghasilkan ahli-ahli di bidang pariwisata yang memiliki penguasaan secara konseptual terhadap aspek-aspek kebijakan dan pengelolaan pariwisata.

Untuk mencapainya, prodi tersebut harus melakukan program penelitian Integrated Research yang merupakan bagian dari program akademis prodi tersebut pada semester enam.

Dalam program IR atau applied research atau penelitian terapan, mahasiswa diarahkan untuk melakukan penelitian yang bersifat terapan, yaitu penelitian yang merujuk pada studi dan penelitian yang bertujuan memecahkan masalah-masalah praktis. Hasil penelitian ini akan di seminarkan oleh mahasiswa semester enam.

Ketua Pelaksana NATOS 2019 Gabriele Louise menyampaikan, seminar ini bertujuan mewadahi para mahasiswa semester enam Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang telah melakukan penelitian untuk membagikan hasil temuan penelitian selama satu bulan dari beberapa daerah yang telah ditetapkan.

"Seminar ini dilaksanakan untuk memaparkan hasil penelitian dari mahasiswa semester enam yang sudah melakukan penelitian selama satu bulan di lapangan. Laporan tersebut mereka siapkan selama berbulan-bulan dan dipresentasikan di seminar ini," ungkap Gabriele.

Mahasiswa semester empat STP NHI Bandung itu juga menyampaikan, National Tourism Seminar (NATOS) 2019 ini diharapkan dapat mengkaji ulang teori-teori ilmiah terkait pariwisata serta memberikan kontribusi kepada daerah penelitian.

"Dari seminar ini mahasiswa yang sudah melakukan penelitian dan laporannya bisa berguna bukan hanya untuk prodi tapi untuk sekitarnya juga tapi itu untuk mengasah dalam mengkaji potensi destinasi kepariwisataan," lanjutnya.

Para mahasiswa jurusan S-1 Pariwisata di STP Bandung ini diwajibkan untuk melakukan penelitian dasar (basic research) akademis kepariwisataan. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan di berbagai daerah yang didampingi oleh dosen di setiap kelompoknya.

"Seminar ini sebagai wadah untuk menyiapkan mahasiswa agar terbiasa melakukan penelitian dan lebih andal dalam menciptakan laporan penelitian," katanya.

Sementara itu, ketika disinggung pemilihan lokasi penelitian, Gabriele menyebut pemilihan lokus tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan Prodi Destinasi Pariwisata STP Bandung, semisal kebutuhan daerah dalam mengelola sumber daya pariwisata daerah tersebut.
Kotasawahlunto (Sumatera Barat).

"Kebetulan yang melakukan penelitian ini dari satu prodi, yaitu satu kelas. Mereka terdiri dari sekitar 25 mahasiswa yang melakukan penelitian ke lapangan," lanjutnya.

Dalam acara seminar yang diikuti oleh para mahasiswa S-1 Pariwisata ini, ada beberapa tahapan acara yang dimulai dengan presentasi kelompok mengenai hasil temuan di basic research, diskusi penelitian, hingga pembahasan penelitian.


"Jadi, penelitian ini fokus dasarnya ke destinasi pengelolaan dan perencanaan. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk mengkaji dari segi pemasaran. Makanya penelitian ini kalau untuk yang terintegritas menyajikan juga rekomendasi dan strategi potensi pariwisata," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar