Senin, 29 April 2019

Kota Cimahi Tegaskan Wisata Sejarah Militer Dengan Adakan Event Bersama Komunitas



Berbagai cara yang dilakukan Pemerintah Kota Cimahi untuk menjadikan Kota Cimahi sebagai Kota Wisata Militer terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar acara Jelajah Wisata Sejarah Tjimahi dan Invitasi Olahraga Tradisional 2019. Acara yang menggabungkan konsep festival tempo dulu serta lomba olahraga tempo dulu yang melibatkan siswa siswi dari 6 gugus SD se Kota Cimahi.

Acara yang berlangsung pada hari Sabtu 27 April 2019 di Pusat Pendidikan Perhubungan Angkatan Darat (PUSDIKHUBAD) Cimahi ini dihadiri oleh Walikota Cimahi Ajay M Priatna serta Kepala Disbudparpora Kota Cimahi Budi Raharja serta para Kepala Pusdik Militer se Kota Cimahi. Acara yang dimulai dengan kirab penyambutan Walikota Cimahi oleh Kepala Disbudparpora Cimahi beserta jajarannya, diikuti oleh iring-iringan parade siswa siswi yang menyuguhkan atraksi Egrang. 



Rampak Kendang Pencak Silat Kelurahan Cibereum “Citra Domas Grup” langsung menyuguhkan pertunjukan permainan kendang yang menuai banyak pujian dari para penonton yang hadir. Yang membuat penonton berdecak kagum adalah para pemain kendang tersebut merupakan perempuan dan jika dilihat lebih dekat mereka semua hampir semua sudah berumur tetapi tetap energik dan luwes memainkan kendang.

Upacara pembukaan invitasi olahraga tradisional ini langsung dipimpin oleh Walikota Cimahi Ajay M Priatna. Dalam sambutannya nya Ajay sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Disbudparpora Kota Cimahi dengan memperlombakan cabang olahraga tradisional yang melibatkan 6 gugus Sekolah Dasar yang ada di Kota Cimahi. 

"Seperti kita ketahui tidak semua orang mengetahui jenis olahraga tradisional khas Jawa Barat, apalagi mungkin generasi sekarang (millenial). Dari itulah kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan siswa siswi SD yang ada di Cimahi agar mereka lebih mengenal dan melestarikan kekayaan budaya dari permainan tradisional tersebut" ucap Ajay.



Seremonial pembukaan kegiatan ini pun dilakukan dengan menyumpit ikatan balon sebagai tanda acara invitasi olahraga tradisional ini secara resmi dibuka. Kegiatan yang berlangsung dari mulai pukul 9 pagi ini terlihat begitu ramai, selain para peserta yang datang dari berbagai SD yang didampingi oleh para guru pembimbing sebagian orang tua siswa pun tak mau ketinggalan untuk mendukung acara ini.

Tak hanya itu, menurut Kepala Disbudparpora Cimahi Budi Raharja acara ini pun melibatkan sekitar 25 komunitas Seni, budaya, pariwisata yang ada di Kota Cimahi. "Melalui kegiatan ini pula diharapkan dapat mengimplementasikan semangat "Cimahi Incorporated" di semua level melalui konsep Pentahelix "ABCGM" yaitu Academician, Bussiness, Community, Government, dan Media. Kelima unsur tersebut harus sinergis dan saling support dalam membangun iklim pariwisata yang kondusif" tegasnya.

Kota Cimahi sebagai salahsatu kota di Jawa Barat yang memiliki potensi wisata heritage dengan sejarah kemiliteran di Indonesia yang sangat kental. Dengan potensi yang dimiliki diprediksi akan menjadi salahsatu tujuan wisata tematik di Jawa Barat.Sejalan dengan kondisi tersebut dalam rangka menjadikan kota Cimahi sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat maka Disbudparpora Kota Cimahi melaksanakan kegiatan jelajah wisata sejarah Tjimahi dengan konsep Nuansa 1940.

Keseruan Acara Jelajah Wisata Sejarah Tjimahi


Para peserta berdandan serta memakai pakaian ala era 40'an. Ada yang memakai pakaian bak tentara Belanda, ada juga yang seperti tentara Nippon asal Jepang, juga tak ketinggalan para pejuang tanah air dengan pakaian pangsi serba hitamnya. Suasana terasa seperti kembali ke masa masa penjajahan Belanda dengan setting bangunan di Pusdikhub AD Cimahi ini yang kental dengan nuansa militernya.

Kegiatan ini pun dilengkapi dengan hadirnya bus pariwisata khas Cimahi yaitu "Citos" yang baru beberapa waktu lalu diresmikan. Para pengunjung diberikan kesempatan merasakan mengelilingi venue acara dengan mengendarai Citos dan dipandu oleh komunitas Tjimahi Heritage untuk menjelaskan sejarah singkat Kota Cimahi.

Keseruan Acara Jelajah Wisata Sejarah Tjimahi


Dan acara pun semakin semarak karena ada juga Pameran Industri Kreatif, Festival Kuliner Tempo Dulu, Atraksi Permainan Tradisional, Fashion Show Tempo Dulu, Pertunjukan Seniman Jalanan, Manusia Patung, Pameran Foto dan lukisan, Pameran Alat Komunikasi Militer dan Re- Enactor 1940. Turut hadir komunitas sepeda ontel dan komunitas motor papa rock n roll dan penampilan Rida RSD yang hadir dipenutup acara menghibur seluruh penonton yang masih setia hadir hingga malam hari.

Kamis, 25 April 2019

STP NHI Bandung Kembali Gelar NATOS 2019


Dengan mengambil tema “Accelerating The Growth of Destination Through Regional Tourism Development” acara National Tourism Seminar (NATOS) 2019 kembali digelar di Gedung Ceremai Lantai 6 STP NHI Bandung, Selasa 23 April 2019.

Tema in diambil berdasarkan basic research yang berfokus pada keterlibatan masyarakat setempat dalam pemanfaatan sumber daya untuk pariwisata serta membuat masukan masukan yang akan dijadikan kebijakan oleh pemerintah setempat.

Salah satu program studi STP NHI Bandung, Studi Destinasi Pariwisata (SDP), mengadakan pemaparan hasil penelitian mereka di seminar kepariwisataan bertajuk “National Tourism Seminar (NATOS) 2019”.

Adapun tujuan prodi SDP ini mengadakan NATOS adalah untuk menghasilkan ahli-ahli di bidang pariwisata yang memiliki penguasaan secara konseptual terhadap aspek-aspek kebijakan dan pengelolaan pariwisata.

Untuk mencapainya, prodi tersebut harus melakukan program penelitian Integrated Research yang merupakan bagian dari program akademis prodi tersebut pada semester enam.

Dalam program IR atau applied research atau penelitian terapan, mahasiswa diarahkan untuk melakukan penelitian yang bersifat terapan, yaitu penelitian yang merujuk pada studi dan penelitian yang bertujuan memecahkan masalah-masalah praktis. Hasil penelitian ini akan di seminarkan oleh mahasiswa semester enam.

Ketua Pelaksana NATOS 2019 Gabriele Louise menyampaikan, seminar ini bertujuan mewadahi para mahasiswa semester enam Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang telah melakukan penelitian untuk membagikan hasil temuan penelitian selama satu bulan dari beberapa daerah yang telah ditetapkan.

"Seminar ini dilaksanakan untuk memaparkan hasil penelitian dari mahasiswa semester enam yang sudah melakukan penelitian selama satu bulan di lapangan. Laporan tersebut mereka siapkan selama berbulan-bulan dan dipresentasikan di seminar ini," ungkap Gabriele.

Mahasiswa semester empat STP NHI Bandung itu juga menyampaikan, National Tourism Seminar (NATOS) 2019 ini diharapkan dapat mengkaji ulang teori-teori ilmiah terkait pariwisata serta memberikan kontribusi kepada daerah penelitian.

"Dari seminar ini mahasiswa yang sudah melakukan penelitian dan laporannya bisa berguna bukan hanya untuk prodi tapi untuk sekitarnya juga tapi itu untuk mengasah dalam mengkaji potensi destinasi kepariwisataan," lanjutnya.

Para mahasiswa jurusan S-1 Pariwisata di STP Bandung ini diwajibkan untuk melakukan penelitian dasar (basic research) akademis kepariwisataan. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan di berbagai daerah yang didampingi oleh dosen di setiap kelompoknya.

"Seminar ini sebagai wadah untuk menyiapkan mahasiswa agar terbiasa melakukan penelitian dan lebih andal dalam menciptakan laporan penelitian," katanya.

Sementara itu, ketika disinggung pemilihan lokasi penelitian, Gabriele menyebut pemilihan lokus tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan Prodi Destinasi Pariwisata STP Bandung, semisal kebutuhan daerah dalam mengelola sumber daya pariwisata daerah tersebut.
Kotasawahlunto (Sumatera Barat).

"Kebetulan yang melakukan penelitian ini dari satu prodi, yaitu satu kelas. Mereka terdiri dari sekitar 25 mahasiswa yang melakukan penelitian ke lapangan," lanjutnya.

Dalam acara seminar yang diikuti oleh para mahasiswa S-1 Pariwisata ini, ada beberapa tahapan acara yang dimulai dengan presentasi kelompok mengenai hasil temuan di basic research, diskusi penelitian, hingga pembahasan penelitian.


"Jadi, penelitian ini fokus dasarnya ke destinasi pengelolaan dan perencanaan. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk mengkaji dari segi pemasaran. Makanya penelitian ini kalau untuk yang terintegritas menyajikan juga rekomendasi dan strategi potensi pariwisata," ujarnya.