Rabu, 02 Juni 2021

Menparekraf Akan Hadiri "NETAS" (Nemuin Komunitas) GenPI di Yogyakarta

 


Kegiatan “Nemuin Komunitas” (Netas) yang diinisiasi oleh Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berlanjut. Sebuah acara dialog menteri dengan berbagai komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif.

Netas ketiga akan dilaksanakan di salah satu resto yang ada di Yogyakarta, pada hari Jumat (4/6) malam. Kali ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan berbincang-bincang dengan Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI).

Ketua Umum GenPI Nasional Siti Chotijah menyambut baik ajakan menteri untuk berdiskusi tersebut.

“GenPI siap berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan seluruh stakeholder parwisata. Untuk membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19.” Siti Chotijah menegaskan sedari awal.

“Di situasi normal kita semua butuh berkolaborasi. Pada masa pandemi Covid-19 ini berarti kita harus bisa lebih bekerja sama dengan banyak pihak,” Ujar Siti Chotijah dalam rapat daring pengurus Genpinas , Rabu (2/6/2021) siang.


Siti Chotijah mengatakan, bicara Pentahelix, GenPI menjadi salah bagian dari 5 unsur yang dimaksud. Yaitu Komunitas.

“Dengan kita berdiskusi, peran komunitas akan lebih maksimal dalam membantu berbagai program yang dijalankan pemerintah,” Ujar wanita yang akrab disapa Mbak Jhe tersebut.

Menurut Jhe, Bahasa yang digunakan oleh komunitas di berbagai kanal media sosial biasanya lebih bisa diterima oleh para audience-nya.

“Di sinilah GenPI bisa berperan serta membantu berbagai program Kemenparekraf. Kita bisa membangun narasi yang kuat mengangkat suatu daya tarik destinasi wisata. Sehingga bisa memengaruhi calon wisatawan tersebut untuk datang,” Ujarnya.

Kelebihan GenPI adalah, menurut Jhe, memiliki jaringan yang luas di berbagai daerah. Bisa dimanfaatkan untuk saling promosi wisata prioritas nasional dan wisata masing-masing daerah.

“Kita juga memiliki media genpi.id, blog yang berisikan informasi destinasi, budaya, kuliner, serta berita pariwisata. Belum lagi akun instagram dengan ratusan ribu follower yang bisa memengaruhi calon wisatawan untuk berlibur,” Jhe membeberkan.

Usia GenPI sudah menginjak 5 tahun. Sebuah komunitas yang berkomitmen bergerak untuk narasi pariwisata yang positif. Dengan kode etiknya yang selalu dipegang teguh. Yaitu; “No Politik, No Hoax dan No SARA”.

“Kami berharap GenPI bisa terus melebarkan sayap untuk berkolaborasi dengan banyak pihak. Sehingga bisa semakin memberikan manfaat untuk sektor pariwisata.” Pungkas Jhe.

Jhe pun mengimbau seluruh anggota GenPI di daerah, GenPI provinsi dan GenPI kabupaten, untuk turut serta menyukseskan acara Netas pada hari Jumat 4 Juni mendatang. 

Senin, 31 Mei 2021

Menikmati indahnya Hutan Pinus di Bukit Senyum

 


Namanya terdengar cukup unik, “Bukit Senyum”. Namun, suasana sejuknya hutan pinus serta hawa yang sedikit terasa dingin, dapat menjadi tempat bagi siapa saja yang merindukan ketenangan dari kesibukan sehari-hari. Sekilas, tidak tampak ada yang berbeda dari hutan pinus biasanya, tetapi jika diperhatikan lagi kita akan menemukan beberapa spot yang berbeda yaitu tempat untuk berfoto.

Spot khusus untuk berfoto tersebar di beberapa area. Ada satu kawasan khusus  diberi nama yang unik yaitu Bukit Senyum. Kenapa ya namanya bukit senyum?, mungkin orang-orang ketika berada di kawasan ini mereka tersenyum menikmati kesejukan di tempat ini. Bukit senyum sendiri berada di kawasan Gunung Burangrang Selatan, tepatnya di Kampung Pasir, Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. 

Agar dapat mengambil angle yang bagus untuk berfoto, di bukit senyum ada dibuat seperti sebuah jembatan yang berada di atas pohon. Jadi, ketika berfoto yang diambil oleh fotografer dari bawah, maka akan terlihat pemadangan indah seperti siluet dan tertangkap daun pinus dari foto. Bagi penikmat fotografi lokasi ini menjadi salah satu rekomendasi untuk fotografi landscape dengan pemandangan pohon pinus dan lembah Gunung Burangrang.

Menuju lokasi, mata kita akan dimanjakan oleh indahnya pemandangan kebuh teh yang hijau. Karena kawasan ini terletak di area perkebunan teh dikelola oleh Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN).


Untuk menikmati pemandangan bukit senyum di hutan pinus, bisa ditempuh dengan menggunakan motor ataupun mobil. Jika dengan mobil bisa keluar dari pintu tol Cikamuning Padalarang, langsung menuju arah Cikalongwetan kemudian belok kanan menuju perkebunan Pangheotan. Jika dengan motor langsung dari arah Tagog Padalarang belok kiri di pertigaan Cikalongwetan. Jalan menuju ke lokasi cukup banyak belokan dengan jalan yang tidak terlalu lebar. Jadi, lebih kecepatan kendaraan tidak terlalu kencang untuk menghindari hal-hal yang tidak diduga. Tiket masuk Bukit Senyum sangat terjangkau yaitu Rp. 5.000 dengan biaya parkir Rp. 2.000.

Sebelum dijadikan kawasan destinasi wisata pada tahun 2016. Tempat ini hanya sebagai hutan biasa yang ditanami kebun kopi yang dikelola masyarakat sekitar. Atas ide Pak Deni Sopari, selaku wakil ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Cipada serta sebagai usaha untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar, maka didirikanlah Bukit Senyum. Hanya saja,  masih minim sarana informasi menuju lokasi. Sehingga para pengunjung pun perlu bertanya kepada warga sekitar.