Rabu, 02 Juni 2021

Menparekraf Akan Hadiri "NETAS" (Nemuin Komunitas) GenPI di Yogyakarta

 


Kegiatan “Nemuin Komunitas” (Netas) yang diinisiasi oleh Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berlanjut. Sebuah acara dialog menteri dengan berbagai komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif.

Netas ketiga akan dilaksanakan di salah satu resto yang ada di Yogyakarta, pada hari Jumat (4/6) malam. Kali ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan berbincang-bincang dengan Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI).

Ketua Umum GenPI Nasional Siti Chotijah menyambut baik ajakan menteri untuk berdiskusi tersebut.

“GenPI siap berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan seluruh stakeholder parwisata. Untuk membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19.” Siti Chotijah menegaskan sedari awal.

“Di situasi normal kita semua butuh berkolaborasi. Pada masa pandemi Covid-19 ini berarti kita harus bisa lebih bekerja sama dengan banyak pihak,” Ujar Siti Chotijah dalam rapat daring pengurus Genpinas , Rabu (2/6/2021) siang.


Siti Chotijah mengatakan, bicara Pentahelix, GenPI menjadi salah bagian dari 5 unsur yang dimaksud. Yaitu Komunitas.

“Dengan kita berdiskusi, peran komunitas akan lebih maksimal dalam membantu berbagai program yang dijalankan pemerintah,” Ujar wanita yang akrab disapa Mbak Jhe tersebut.

Menurut Jhe, Bahasa yang digunakan oleh komunitas di berbagai kanal media sosial biasanya lebih bisa diterima oleh para audience-nya.

“Di sinilah GenPI bisa berperan serta membantu berbagai program Kemenparekraf. Kita bisa membangun narasi yang kuat mengangkat suatu daya tarik destinasi wisata. Sehingga bisa memengaruhi calon wisatawan tersebut untuk datang,” Ujarnya.

Kelebihan GenPI adalah, menurut Jhe, memiliki jaringan yang luas di berbagai daerah. Bisa dimanfaatkan untuk saling promosi wisata prioritas nasional dan wisata masing-masing daerah.

“Kita juga memiliki media genpi.id, blog yang berisikan informasi destinasi, budaya, kuliner, serta berita pariwisata. Belum lagi akun instagram dengan ratusan ribu follower yang bisa memengaruhi calon wisatawan untuk berlibur,” Jhe membeberkan.

Usia GenPI sudah menginjak 5 tahun. Sebuah komunitas yang berkomitmen bergerak untuk narasi pariwisata yang positif. Dengan kode etiknya yang selalu dipegang teguh. Yaitu; “No Politik, No Hoax dan No SARA”.

“Kami berharap GenPI bisa terus melebarkan sayap untuk berkolaborasi dengan banyak pihak. Sehingga bisa semakin memberikan manfaat untuk sektor pariwisata.” Pungkas Jhe.

Jhe pun mengimbau seluruh anggota GenPI di daerah, GenPI provinsi dan GenPI kabupaten, untuk turut serta menyukseskan acara Netas pada hari Jumat 4 Juni mendatang. 

Senin, 31 Mei 2021

Menikmati indahnya Hutan Pinus di Bukit Senyum

 


Namanya terdengar cukup unik, “Bukit Senyum”. Namun, suasana sejuknya hutan pinus serta hawa yang sedikit terasa dingin, dapat menjadi tempat bagi siapa saja yang merindukan ketenangan dari kesibukan sehari-hari. Sekilas, tidak tampak ada yang berbeda dari hutan pinus biasanya, tetapi jika diperhatikan lagi kita akan menemukan beberapa spot yang berbeda yaitu tempat untuk berfoto.

Spot khusus untuk berfoto tersebar di beberapa area. Ada satu kawasan khusus  diberi nama yang unik yaitu Bukit Senyum. Kenapa ya namanya bukit senyum?, mungkin orang-orang ketika berada di kawasan ini mereka tersenyum menikmati kesejukan di tempat ini. Bukit senyum sendiri berada di kawasan Gunung Burangrang Selatan, tepatnya di Kampung Pasir, Desa Cipada, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. 

Agar dapat mengambil angle yang bagus untuk berfoto, di bukit senyum ada dibuat seperti sebuah jembatan yang berada di atas pohon. Jadi, ketika berfoto yang diambil oleh fotografer dari bawah, maka akan terlihat pemadangan indah seperti siluet dan tertangkap daun pinus dari foto. Bagi penikmat fotografi lokasi ini menjadi salah satu rekomendasi untuk fotografi landscape dengan pemandangan pohon pinus dan lembah Gunung Burangrang.

Menuju lokasi, mata kita akan dimanjakan oleh indahnya pemandangan kebuh teh yang hijau. Karena kawasan ini terletak di area perkebunan teh dikelola oleh Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN).


Untuk menikmati pemandangan bukit senyum di hutan pinus, bisa ditempuh dengan menggunakan motor ataupun mobil. Jika dengan mobil bisa keluar dari pintu tol Cikamuning Padalarang, langsung menuju arah Cikalongwetan kemudian belok kanan menuju perkebunan Pangheotan. Jika dengan motor langsung dari arah Tagog Padalarang belok kiri di pertigaan Cikalongwetan. Jalan menuju ke lokasi cukup banyak belokan dengan jalan yang tidak terlalu lebar. Jadi, lebih kecepatan kendaraan tidak terlalu kencang untuk menghindari hal-hal yang tidak diduga. Tiket masuk Bukit Senyum sangat terjangkau yaitu Rp. 5.000 dengan biaya parkir Rp. 2.000.

Sebelum dijadikan kawasan destinasi wisata pada tahun 2016. Tempat ini hanya sebagai hutan biasa yang ditanami kebun kopi yang dikelola masyarakat sekitar. Atas ide Pak Deni Sopari, selaku wakil ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Cipada serta sebagai usaha untuk membantu perekonomian masyarakat sekitar, maka didirikanlah Bukit Senyum. Hanya saja,  masih minim sarana informasi menuju lokasi. Sehingga para pengunjung pun perlu bertanya kepada warga sekitar. 

Minggu, 29 Desember 2019

Kabupaten Bandung Launching Calendar of Event 2020


Geliat peningkatan sektor pariwisata di Kabupaten Bandung semakin massive pergerakannya, hal itu terlihat dengan di gelarnya acara peluncuran Calendar of Event (CoE) Kabupaten Bandung 2020 di Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat 27 Desember 2019 kemarin. Selain itu juga, acara tersebut menjadi momen diperkenalkannya aplikasi Bandreg (Bandung Regency) serta peresmian Tourism Information Center (TIC).

Acara yang dihadiri Bupati Bandung Dadang M. Naser serta jajaran Muspida Kabupaten Bandung itu menjadi momen yang bersejarah karena acara ini merupakan acara perdana launching Calendar of Event yang dilakukan Kabupaten Bandung khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini menyebutkan, Calendar of Event (CoE) ini merupakan rangkuman event atau kegiatan pariwisata yang ada di Kabupaten Bandung sepanjang tahun 2020. Event ini tidak hanya melibatkan stakeholder pariwisata yang ada di Kabupaten Bandung tetapi juga menjadi event kolaborasi beberapa SKPD Pemkab Bandung.

Calendar of Event (CoE) Kabupaten Bandung 2020 ini menghadirkan 13 big event, 9 culture festival, dan 9 event support. Untuk 13 Big Event tersebut diantaranya : Festival Gunung Puntang : Halo Bandung-Netherland Festival, Pasanggiri Mojang Jajaka, Sabilulumpat Color Run, Pesta Rakyat Sabilulungan, Ngabusrit Sabilulungan, Kawah Putih Jazz Festival, Jelajah Kopi Kabupaten Bandung, Sabekraf Festival, Karnaval Kemerdekaan, Lake to Lake Fun Bike, Sabilulungan Culinary Fest, Sabilulungan Bamboo Fest dan Hijrah Fest.
"Semua event ini bisa kita cek di aplikasi Bandreg yang merupakan kolaborasi Disparbud dengan Diskominfo (Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika), dengan aplikasi Bandreg tersebut akan lebih memudahkan masyarakat untuk mengetahui apa saja event pariwisata yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bandung ini," pungkasnya.

Acara launching tersebut bertambah semarak dengan hadirnya penampilan Manshur Angklung yang mengkolaborasikan alat musik tradisional angklung dengan genre musik EDM (electronic music dance). Juga dengan hadirnya salahsatu tokoh silat Jawa Barat yang juga merupakan aktor film Internasional, Cecep Arif Rahman.

Pengunjung yang datang dari berbagai unsur masyarakat, komunitas, serta organisasi yang ada di wilayah Kabupaten Bandung terlihat sangat antusias dengan pergelaran acara launching CoE Kabupaten Bandung 2020 ini, mereka berharap acara ini bisa menjadi pembuka jalan semakin ramai nya wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bandung.

Kamis, 10 Oktober 2019

Apresiasi Peradaban Manusia Pawon Melalui Rumah Peradaban Gua Pawon


Balai Arkeologi Jawa Barat menggelar workshop "Rumah Peradaban Gua Pawon Tahun 2019" yang diadakan di Bale Riung Situs Gua Pawon Desa Gunungmasigit Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat dari tanggal 7-10 Oktober 2019. Acara yang dihadiri para guru dan murid MPMG IPS tingkat SMP dan MPMG Geografi dan Sejarah tingkat SMA se-Kabupaten Bandung Barat, stakeholder terkait seperti Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung Barat, Akademisi, pemerhati budaya, serta masyarakat sekitar.

Menurut Kepala Balai Arkeologi Jawa Barat, Deni Sutisna, S.S., M.Hum acara ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan terkait hasil penelitian yang dilakukan di Gua Pawon. Hal ini bertujuan agar semua kalangan baik masyarakat ataupun pemerintahan bisa lebih mengetahui dan peduli akan keberadaan situs sejarah Gua Pawon ini.


Acara workshop ini menghadirkan beberapa narasumber seperti : I Made Geria Kepala Pusat Balai Arkeologi Nasional, Dr. Lutfi Yondri, M.Hum Peneliti senior Balai Arkeologi Jawa Barat, Drg Fahmi Oscandar ahli Forensik Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Unpad.

Dalam sambutannya I Made Geria menyatakan sangat mengapresiasi dan berterimakasih dengan diadakannya kegiatan workshop ini, "Masyarakat luas harus lebih mengetahui apa saja potensi yang ada di Gua Pawon, bukan hanya 7 fosil yang sudah ditemukan, tetapi juga kekayaan budaya dan peradaban dari manusia pawon yang diakui sebagai nenek moyang orang sunda ini. Apalagi saat ini situ Gua Pawon juga masuk kedalam rencana pengembangan Geopark Rajamandala" ungkapnya.


Dr. Lutfi Yondri, M.Hum yang merupakan salah satu peneliti senior dari Balai Arkeologi Jawa Barat menerangkan Rumah peradaban Gua Pawon ini merupakan bagian dari kegiatan sustainable development goals (SDG's) dalam bidang kajian arkeologi yang ditujukan sebagai sarana edukasi dan pemasyarakatan hasil penelitian arkeologi untuk memberikan pemahaman tentang sejarah dan nilai budaya masa lampau dalam upaya pengenalan budaya, pencerdasan  bangsa, penumbuh semangat kebangsaan dan sumber inspirasi bagi pengembangan budaya yang berkepribadian.

Narasumber selanjutnya adalah Drg Fahmi Oscandar seorang ahli Forensik Gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Unpad. Drg Fahmi menjelaskan keterlibatannya dalam proses penelitian arkeologi di situs Gua Pawon, kenapa seorang forensik gigi bisa menganalisa berbagai data penting hanya dari gigi yang ditemukan dari manusia pawon.


Hanya dari gigi lah para peneliti bisa menggali data dna, jenis kelamin, usia ketika meninggal, bahkan hingga jenis pekerjaan. Dan yang menariknya dari 7 fosil manusia pawon yang ditemukan tidak ada karies atau lubang pada gigi nya. Dan semuanya sedang diteliti faktor penyebab nya dan dipastikan akan menjadi ilmu yang sangat berguna bagi perkembangan dunia kedokteran khususnya gigi.

Di lain pihak pengelola situs Gua Pawon sekaligus Ketua Pokdarwis Gua Pawon Yetty Laelawaty menyampaikan kegembiraannya dengan dilaksanakannya kegiatan workshop ini. Bukan saja sebagai bentuk apresiasi dari berbagai stakeholder untuk melestarikan situs Gua Pawon, akan tetapi munculnya sebuah komitmen bersama untuk menjadikan kegiatan workshop ini menjadi sebuah agenda rutin.


Kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi berbagai pihak bukan hanya Balai Arkeologi Jawa Barat saja, tetapi juga Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat, pemerhati budaya, serta Pentahelix pariwisata lainnya.

Selasa, 25 Juni 2019

Semarak Launching West Java Calendar of Event 2019



Untuk mencapai target kunjungan wisatawan 2019 -2023 untuk mancanegara sebesar 3 juta dan wisatawan nusantara 60 juta, diperlukan 2 pendekatan. Pertama melalui perbaikan sarana prasarana dan peningkatan destinasi agar daya tarik wisata semakin menarik  dan yang kedua dengan melengkapi even-even yang menarik bagi wisatawan dan mempromosikannya.

Oleh karenanya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat akan menggelar acara Launching West Java Calender of Event 2019, Selasa 25 Juni 2019, bertempat di Trans Luxury Hotel, Jl. Gatot Subroto, Kota Bandung. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dr. H. Dedi Taufik didampingi Kepala Bidang Pemasaran Iwan Darmawan, di ruang kerjanya, Senin  24 Juni 2019.

Rencananya, acara Launching ini, akan dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Dirjen Kebudayaan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr. Hilmar Farid.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa Jawa Barat telah mendeklarasikan sebagai Provinsi pariwisata. Dalam deklarasi tersebut diputuskan bahwa pariwisata sebagai lokomotif ekonomi, dengan memakai 2 strategi Portopolio Pariwisata Jabar yaitu Nomadic Traveler dan Digital Toursim.

Dengan kedua strategi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Jawa Barat serta apresiasi wisatawan terhadap destinasi pariwisata yang ada di Jawa Barat semakin positif. Target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2019 mencapai 1.830.000 dan kunjungan wisatawan nusantara 48.000.000.

Selain memperbaiki sarana prasarana destinasi wisata, juga menyeleksi event-event yang dilaksanakan di Jawa Barat. Total event yang dilaksanakan di tahun 2019, sebanyak 262 event yang terdiri dari kebudayaan 85 event, kuliner 23 event, olahraga 24 event, religi 6 event, seni 113 event dan wisata/lainnya 11 event. 

Dengan jumlah event yang digelar di Jawa Barat ini, diharapkan dapat mendorong PDRB sector pariwisata setiap tahun dan target hingga 2023 dapat meningkat dua digit.  Serta, sinergi Pentahelix bisa terjadi sehingga harapan kedepan, penyelenggaraan bisa lebih professional.   

Sabtu, 22 Juni 2019

BBCF 2019 Diharapkan Menjadi Ajang Promosi Pariwisata & Ekraf di Bandung Barat


Dalam rangka meningkatkan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Bandung Barat sekaligus turut memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Bandung Barat yang ke-XII Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan Forum Komunitas Ekonomi Kreatif (FEKRAF) Bandung Barat dan stakeholder pendukungnya menggelar event bertajuk BANDUNG BARAT CREATIVE FESTIVAL (BBCF) 2019 yang dimeriahkan oleh hadirnya para pelaku ekonomi kreatif seperti komunitas kuliner, fashion, kriya, seni pertunjukan, seni rupa, film, fotografi dan komunitas musik.

Kegiatan BANDUNG BARAT CREATIVE FESTIVAL 2019 dikemas untuk dapat mengakomodir seluruh kreativitas dan inovasi para pelaku ekonomi kreatif dalam satu kegiatan sekaligus memberikan ruang atau zona kreatif yang luas bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat meningkatkan kemampuan kreasi dan inovasinya dalam mempromosikan produksinya.

Event semacam ini juga diharapkan akan mampu membangun, memperkuat sekaligus memacu kreativitas kelembagaan ekonomi kreatif di daerah untuk dapat memberikan persembahan terbaik dalam manifestasi karya kreatif yang ditampilkan.
Berbicara mengenai ekonomi kreatif di Bandung Barat tidak dapat dilepaskan dari pengembangan sektor pariwisata dan kebudayaan sebagai entry point pembangunan. Pariwisata telah menjadi salah satu sektor unggulan perekonomian disamping industri pengolahan dan pertanian.
Bahkan dalam 3 (tiga) tahun terakhir kontribusi pariwisata terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sehingga diharapkan untuk kedepannya pariwisata dan ekonomi kreatif mampu menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Bandung Barat.
Sinergis dengan kebijakan Bapak Presiden Joko Widodo yang telah menetapkan pariwisata sebagai leading sector pembangunan, Bapak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menetapkan Jabar sebagai Provinsi Pariwisata maka selaras dengan visi Bapak Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna yang juga memiliki komitmen yang sama dalam membangun pariwisata di Bandung Barat melalui visi AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religius) yang berbasis pada pengembangan ekonomi, optimalisasi sumberdaya alam dan kualitas sumberdaya manusia yang kemudian dituangkan dalam misinya yaitu melakukan optimalisasi potensi sumberdaya alam dan budaya untuk pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan.
Dukungan industri kreatif dalam pengembangan promosi pariwisata di Bandung Barat sangatlah tinggi. Kuliner, Seni Pertunjukan dan Film merupakan 3 (tiga) sub sektor unggulan ekonomi kreatif disamping sub sektor lainnya yang turut memperkuat perekonomian masyarakat.
Tidak sedikit pelaku ekonomi kreatif Bandung Barat yang telah memperoleh penghargaan tidak hanya di tingkat Provinsi dan Nasional tapi juga telah melanglang buana hingga ke mancanegara.
Sebut saja dari komunitas seni pertunjukan Arga Studio, JEI Angklung dan Indonesian Bamboo Community (IBC) yang hari ini hadir disini untuk menampilkan Fashion Ethnic Carnival dan Konser Musik Bambu.
Komunitas kopi Bandung Barat juga tak kalah dengan torehan prestasinya di tingkat internasional. Memperoleh Juara Dunia ke-2 pada Event Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat pada April 2016, memperoleh penghargaan di World of Coffe (WoC) Budapest – Hongaria, Juni 2017 dan GUNUNG HALU Coffe mendapat penghargaan AVPA Gourmet Product di pameran SIAL Paris – Perancis, Oktober 2018.
Tak ketinggalan juga dengan prestasi komunitas film Bandung Barat yang telah diakui tidak hanya ditingkat Jawa Barat, nasional tapi juga internasional sehingga dipercaya untuk menggarap video iklan komersial oleh pihak Singapore. Dan banyak lagi prestasi lain yang telah diraih oleh para pelaku ekonomi kreatif lainnya yang tidak dapat kami sampaikan satu persatu.
Hal ini tentu sangat membanggakan sekaligus membuktikan bahwa kebersamaan dan sinergitas kita dalam
pembangunan ini dapat membuahkan hasil dan karya yang nyata.
Semoga melalui event BANDUNG BARAT CREATIVE FESTIVAL ini sinergi program antara Pemerintah dengan seluruh unsur Pentahelix yaitu akademisi, swasta, komunitas dan media dalam rangka meningkatkan promosi pariwisata dan pengembangan ekonomi kreatif dapat terus ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Senin, 17 Juni 2019

Kemenpar Kembali Gelar ISTPC 2019

Foto : instagram.com/lukman_nh

Hobi jalan-jalan? Pastinya semua suka, kan? Namun, liburan kurang lengkap tanpa mengabadikan momen seru di daerah yang kita kunjungi. Bisa dibilang, fotografi dan traveling menjadi satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Nah, untuk memfasilitasi hobi fotografi dan traveling kita, Kementerian Pariwisata kembali menggelar ISTPC (Indonesia Sustainable Tourism Photo Competition) 2019.
ISTPC merupakan sebuah kompetisi foto untuk mempromosikan daerah pariwisata berkelanjutan di Indonesia, atau lebih dikenal dengan Sustainable Tourism. Hal ini bukan tanpa sebab, karena UNWTO mendefinisikan pariwisata berkelanjutan sebagai wisata yang mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan secara menyeluruh, baik untuk sekarang hingga di masa yang akan datang.
Secara tidak langsung hal ini sangat penting diterapkan di Indonesia, untuk menjaga aset wisata yang luar biasa yang kita miliki. Sekaligus, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, serta mengenalkan, dan memberi pemahaman lebih lanjut mengenai pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Tahun ini, ISTPC 2019 mengambil tema "I am Wonderful, I am Indonesia", kompetisi ini ingin mempromosikan pariwisata berkelanjutan lewat tindakan positif, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengikuti tradisi lokal, berinteraksi dengan komunitas setempat, dan kegiatan lainnya. Jadi, Sobat Pesona juga harus terlibat langsung dalam kegiatan yang mendukung pariwisata berkelanjutan dengan mengikuti ISPTC 2019, ya!
Sobat Pesona tertarik? Cara mengikutinya cukup mudah, loh!

Begini cara mengikuti ISTPC 2019:
1. Abadikan momen Sobat Pesona di lokasi yang menerapkan pariwisata berkelanjutan.
2. Isi formulir di indonesia.travel/istpc
3. Upload foto dan vlog (bila ada) melalui; indonesia.travel/istpc
4. Follow Instagram @indtravel dan @pesonaid_travel
5. Upload foto dan vlog (bila ada) ke akun pribadi kamu.
6. Tuliskan caption yang menarik dan menjelaskan tentang aspek pariwisata berkelanjutan. Caption harus memuat kalimat; "I an Wonderful, I am Indonesia” di akhir paragraf.
7. Jika mengirimkan vlog, Sobat Pesona harus mengucapkan "I am Wonderful, I am Indonesia" di dalam video yang kamu buat.
8. Tag dan mention @indtravel dan @pesonaid_travel, serta gunakan tagar #iamwonderfulindonesia #istpc #ISTPC2019 di caption foto atau vlog yang Sobat Pesona unggah.
9. Kompetisi ini dimulai dari 17 Juni hingga 28 Juli 2019.

Syarat dan Ketentuan:
1. Sobat Pesona harus berusia di atas 18 tahun.
2. Foto harus menjelaskan tentang daerah pariwisata berkelanjutan dengan tema; "I am Wonderful, I am Indonesia".
3. Sobat Pesona harus mengisi formulir di indonesia.travel/istpc dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan.
Kementerian Pariwisata akan memilih enam pemenang. Pemenang akan mendapatkan hadiah liburan ke Raja Ampat selama lima hari empat malam dengan waktu keberangkatan 20 September 2019. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi indonesia.travel/istpc.
Yuk, dukung pariwisata berkelanjutan dan ikuti ISTPC 2019.